Mukri , yang belakangan ini
menderita sebuah penyakit, pembengkakkan jantung, infeksi paru paru dan penyempitan pernafasan begitu sangat memprihatinkan.
Hidupnya saat ini bergantung terhadap oksigen yang tidak bisa terlepas dari dirinya, satu hari satu tabung oksigen besar atau 3-4 tabung oksigen kecil. Dengan rincian harga untuk harga tabung yang besar seharga 1,500 dan untuk isi ulang 70-100 RB per tabung yang di keluarkan keluarga secara pribadi.
Dengan keadaan saat ini sungguh menjadi beban besar dalam hidupnya , karena Mukri bukanlah keturunan dari orang yang berpunya .
Mukri adalah anak dari Abah Madia yang sebelumnya berprofesi sebagai kuli panggul di salah satu pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari kampung halamannya.
Namun saat ini abah Mukri sudah tidak lagi bekerja karna umurnya yang sudah renta dan tak mampu lagi untuk menjadi kuli panggul dan yang menjadi tulang punggung saat ini hanya anak ke duanya yang juga berprofesi sebagai kuli panggul di sebuah Gudang pupuk.
Selama sakit , Mukri harus chek up ke Rumah sakit Abdoel Moeloek , dan hal ini juga menjadi beban bagi keluarga karena terkendala masalah keuangan untuk pembayaran ambulan .
“Kami sangat berharap agar Mukri dapat pindah kontrol ke rumah sakit demang , karena kami berat cari biaya untuk bayar ambulannya”,Keluh abah Madia kepada Wartawan Transsumatera saat di kunjungi di kediamannya, (29/6)
Selain itu , pihak keluarga Mukri sangat berharap adanya uluran tangan dari para dermawan yang sudi kiranya dalam membantu Donasi untuk biaya perobatan serta tambahan untuk pembelian tabung oksigen.
“untuk saat ini , kami benar-benar butuh bantuan dana mas , untuk biaya pembelian oksigen dan bayar ambulan , apalagi besok kami harus sudah kontrol lagi , dan jam delapan pagi sudah harus di sana”,Pungkasnya.(team)
Komentar
Posting Komentar